Rabu, 06 Maret 2013

Penjahat perang Nazi jadi agen Jerman Barat

Usai Perang Dunia II yang berujung dengan kekalahan Jerman, sejarah mencatat sejumlah petingg Nazi yang masih tersisa biasanya ditangkap pasukan sekutu untuk kemudian diadili.
Satu momen terkenal adalah Pengadilan Nuremberg yang mengadili sejumlah tokoh penting Nazi antara lain Komandan Angkatan Udara Jerman, Hermann Goering dan Wakil Ketua Nazi, Rudolf Hess.
Nah, bagaimana jika ternyata salah seorang petinggi Nazi yang lari ke luar negeri tak pernah ditangkap. tak pernah diadili dan ironisnya justru bekerja menjadi agen rahasia Jerman Barat pascaperang?
Orang itu adalah Walther Rauff yang dikenal sebagai pencipta kamar gas yang bisa berpindah, yang kemudian diketahui digunakan untuk membunuh orang Yahudi dan orang cacat.
Saat Jerman kalah perang, Rauff kemudian kabur ke luar negeri dan Cile menjadi tujuannya.
Di negeri Amerika Latin itu, Rauff kemudian mengganti namanya menjadi Enrico Gomez.

Direkrut BND

Di akhir 1950-an, BND kemudian berhasil melacak keberadaan Gomez alias Rauff di Cile.
Namun, bukannya menangkap sang buronan, BND justru merekrut Rauff sebagai agen dan menugaskannya ke Kuba untuk memata-matai Fidel Castro.
Sebenarnya, Rauff menolak bergabung namun tetap saja dia menerima gaji sebesar £11.500 sekitar Rp162 juta selama terdaftar menjadi anggota BND
Secara publik, Rauff dinyatakan sebagai buronan internasional, namun ketika polisi Cile menangkapnya tahun 1962, BND justru membelanya.
Sejarawan yang intensif mengamati sejarah BND, Bodo Hechelhammer mengkritik kebijakan dinas rahasia Jerman Barat itu.
"Secara politik dan moral perekrutan itu tak bisa dipahami," katanya.
Hechelhammer juga mengungkap bahwa BND membayar gaji Rauff di saat yang sama ketika sang buronan mencoba melawan proses ekstradisi.
Rauff, lanjut Hechelhammer, bahkan pernah dua kali pulang secara rahasia ke Jerman, yang tentu saja difasilitasi BND.
Walther Rauff akhirnya meninggal dunia di Cile pada 1984, tanpa pernah diadili untuk kejahatannya di masa perang.

Berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar